Sediaan semisolid pdf




















Senyawa Aluminium Silikat yang mengikat air. Cara pembuatan yang terbaik dengan menambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air hangat direndam dalam air, biarkan kurang lebih 1 jam salep dengan Bentonit dan air tidak tahan lama, karena itu perlu ditambahkan lemak agar tidak memisah airnya. Ketentuan Umum Cara Pembuatan Salep 1. Peraturan salep pertama Zat — zat yang dapat larut dalam campuran lemak dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan. Peraturan salep kedua Bahan — bahan yang dapat larut dalam air, jika tidak ada peraturan- peraturan lain dilarutkan lebih dahulu dalam air asalkan air yang digunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep.

Jumlah air yang dipakai dikurangi dari basis. Peraturan salep ketiga Bahan — bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak dan air, harus diserbuk lebih dahulu kemudian diayak dengan pengayak B Ichtyol, sebab jika ditambahkan pada massa salep yang panas atau digerus terlalu lama dapat terjadi pemisahan. Balsem — balsem dan minyak atsiri, balsem merupakan campuran dari damar dan minyak atsiri, jika digerus terlalu lama akan keluar damarnya sedangkan minyak atsiri akan menguap.

Air, berfungsi sebagai pendingin dan untuk mencegah permukaan mortir menjadi licin. Gliserin, harus ditambahkan kedalam dasar salep yang dingin, sebab tidak bisa campur dengan bahan dasar salep yang sedang mencair dan ditambahkan sedikit-sedikit sebab tidak bisa diserap dengan mudah oleh dasar salep. Dasar salep sering juga terbuat dari dua bagian atau lebih yang konsistensinya berbeda.

Untuk mendapatkan suatu massa dasar salep yang baik, dicampurkan bahan — bahan sebagai berikut, misalnya: cera dengan minyak lemak, meskipun titik leburnya berbeda jauh dapat dilebur dala perbandingan — perbandingan tertentu sehingga diperoleh massa yang baik. Umumnya hampir semua bahan dilebur dalam cawan penguap diatas tangas air, sebagai pengaduk digunakan pengaduk kaca atau spatel kayu. Unguentum Simplex Ph.

Sesami 70 2. Larutkan natrii tetraboras ke dalam air b. Lebur cetaceum, cera alba dan paraffin, aduk hingga dingin c. Campur keduanya 4. Unguentum lecoris Asellu Ph. Lebur cera dan vaselin b. Terakhir campur dengan oleum lecoris oleum lecoris tidak dipanaskan 8. Pemerian : tidak boleh berbau tengik 2. Dasar salep ds : kecuali dinyatakan lain , sebagai bahan dasar salep basis salep digunakan vaselin putih vaselin album. Tergantung dari sifat bahan dan tujuan pemakaian salep, dapat dipilih beberapa bahan dasar salep sebagai berikut : a.

Senyawa hidrokarbon : vaselin putih, vaselin kuning vaselin flavum , malam putih cera album , malam kuning cera flavum , atau campurannya.

Serap : lemak bulu domba adeps lanae , campuran 3 bagian kolesterol, 3 bagian stearil-alkohol, 8 bagian malam putih dan 86 bagian vaselin putih, campuran 30 bagian malam kuning dan 70 bagian minyak wijen. Yang dapat dicuci dengan air atau Ds. Yang dapat larut dalam air, misalnya PEG atau campurannya. Homogenitas : jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen. Penggunaan obat bentuk salep mempunyai fungsi sebagai berikut: 1.

Pembawa Vehicle substansi obat untuk pengobatan kuli 2. Pelumas emolient pada kulit 3. Pelindung protektive untuk mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair yang merangsang kulit.

Pengawetan, Pengemasan dan Penyimpanan Salep Sediaan setengah padat seperti salep, sering memerlukan penambahan pengawet sebagai anti mikroba untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang terkontaminasi.

Pengawet yang digunakan termasuk hidroksibenzoat, fenol — fenol, asam benzoat, asam sorbat, garam ammonium dan campuran lainnya. Sediaan setengah padat yang menggunakan dasar salep yang mengandung atau menahan air, membantu pertumbuhan mikroba dan oleh karena itu merupakan masalah yang lebih besar dan pengawetan.

Sediaan setengah padat harus pula dilindungi melalui kemasan penyimpanan yang sesuai dan pengaruh pengerusakan oleh udara, cahaya, uap air lembab dan panas serta kemungkinan terjadinya interaksi kimia antara preparat dengan wadah.

Botol plastik juga dapat digunakan. Wadah dan gelas buram dan berwarna berguna untuk salep yang mengandung obat yang peka terhadap cahaya. Tube dibuat dari kaleng atau plastik, beberapa diantaranya diberi tambahan kemasan dengan alat bantu khusus bila salep akan digunakan untuk dipakai melalui rektum, mata, vagina, telinga atau hidung. Tube dan salep untuk pemakaian pada mata kebanyakan dikemas dalam kaleng atau plastik kecil dan dapat dilipat yang dapat menampung sekitar 1 sampai 5 gram salep.

Tube salep untuk pemakaian topikal lebih sering dari ukuran 5 sampai 30 gram. Botol salep dapat diisi dalam skala kecil oleh seorang ahli farmasi dengan mengemas sejumlah salep yang sudah ditimbang ke dalam botol dengan memakai spatula yang fleksibel dan menekannya ke bawah sejajar melalui tepi botol guna menghindari kemungkinan terperangkapnya udara didalam botol. Mengemas salep dalam botol perlu diperhatikan bahwa isi sedapat mungkin mendekati bagian atas botol, tetapi tidak begitu tinggi sampai tutupnya kena salep apabila ditutup.

Salep yang dibuat dengan cara melebur dapat dituangkan langsung kedalam botol salep untuk dibekukan dalam botol. Hal ini tentunya akan diperoleh hasil akhir yang lebih bagus. Pembuatan salep dalam skala besar, pengisian sejumlah tertentu dan salep masuk kedalam botol dengan tekanan.

Salep yang dibuat dengan cara peleburan dapat dituangkan langsung kedalam tube. Pada skala kecil seperti yang dibuat berdasarkan resep dokter, pengisian dan tube salep oleh ahli farmasi di apotek, dapat diisi dengan cara sebagai berikut: 1. Salep yang telah dibuat digulung diatas kertas perkamen menjadi bentuk silinder, diameter sedikit lebih kecil dan tube supaya dapat diisikan dengan panjang kertas yang lebih dari tube.

Tutup tube dilepas supaya udara keluar, silinder dan salep dengan kertas dimasukkan ke dalam bagian ujung bawah tube yang terbuka. Penjepit dapat digunakan dari tang tangan atau dengan mesin lipat yang dijalankan dengan tangan atau kaki. Salep dalam tube lebih menguntungkan pemakaiannya dari pada botol, disebabkan lebih muda dan menyenangkan digunakan oleh pasien dan tidak mudah menimbulkan keracunan.

Kebanyakan salep harus disimpan pada temperatur dibawah 30 o C untuk mencegah melembek apalagi dasar salepnya bersifat dapat mencair. Sediaan Semi Padat 1. Pastae pasta Menurut FI ed IV, pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaiaan topikal.

Kelompok pertama dibuat dari gel fase tunggal mengandung air, misalnya pasta natrium korboksimetilselulose Nat. Kelompok lain adalah pasta berlemak misalnya pasta zinc oksida merupakan salep yang padat, kaku, tidak meleleh pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi.

Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap dibanding dengan salep karena tinggi kadar obat yang mempunyai afinitas terhadap air. Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti serum dan mempunyai daya penetrasi dan daya maserasi lebih rendah dari salep. Oleh karena itu pasta digunakan untuk lesi akut yang cenderung membentuk kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan. Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal, misalnya pasta gigi Triamsinolon asetonida.

Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, wadah tertutup rapat atau dalam tube. Pembuatan pasta umumnya bahan dasar yang berbentuk setengah padat sebaiknya dicairkan terlebih dahulu baru dicampur dengan bahan padat dalam keadaan panas agar lebih mudah bercampur dan homogen.

Dalam pembuatan akan terjadi kesukaran bila dalam resep terdapat Ichthamolum atau Turnenol Ammonium, karena dengan zat tersebut pasta akan menjadi encer. Bentonit ditambahkan sebagai stabilisator, bentonit dicampur dengan serbuk yang lain baru ditambahkan cairan yang tersedia. Formulasi Pasta: Pasta biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin atau paraffin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, musilago, atau sabun.

Vaselinum album Vaselin terdiri dari vaselin putih dan kuning. Vaselin putih adalah bentuk yang telah dimurnikan warnanya, karena pemucatan menggunakan asam sulfat anhydrous tidak larut dalam air, tidak tercucikan dengan air. Vaselin digunakan pula sebagai pelumas, pelindung, penutup kulit, karena merupakan film penutup pada kulit yang mencegah penguapan.

Gliserol Gliserol dipakai sebagai zat tambahan, antimikroba dan kelembapan. Terbagi menjadi: - Non emulsi co. Basis ini menyerap air untuk memproduksi emulsi air dan minyak. Bersifat stabil, tersebar merata, dapat mengikat pygmen dan higroskopis mudah menguap , sehingga dapat memberikan kenyamanan pada pemakaian sediaan pasta.

Keuntungan dan Kerugian Pasta: Adapun keuntungan dari bentuk sediaan pasta adalah : 1. Mengikat cairan sekret eksudat 2. Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka, sehingga mengurangi rasa gatal lokal. Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama.

Konsentrasi lebih kental dari salep. Daya absorbsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan dengan sediaan salep. Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapay ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu 2.

Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis 3. Dapat menyebabkan iritasi kulit. Pemakaian linimenta dengan cara dioleskan menggunakan kain flanel lalu diurut.

Macam-macam linimenta yaitu: 1. Campuran lemak padat dengan lemak lunak 2. Campuran minyak dan cairan alkali dibuat dengan cara penyabunan 3. Linimentum dengan Balsamum Peruvianum Ol. Terebinthinae 4. Linimentum dengan minyak harus memakai gom 5.

Emulsi yang digunakan sebagai liniment, yaitu Emulsum Benzylis Benzoatus 6. Linimentum Chloroform dengan cara pencampuran biasa Ada dua jenis linimentum yaitu sebagai berikut : 1. Liniment beralkohol liniments oleaginous lebih ringan dalam tindakan mereka, digunakan umumnya untuk mereka tetapi rubefacient, counteriritan lebih berguna ketika nanti agak kurang mengiritasi.

Astringen dan pijat diperlukan efek menembus kulit, tergantung pada mereka mudah daripada bahan-bahan dengan minyak dasar yang berfungsi lapisan semata-mata sebagai pelindung. Penyimpanan dalam botol berwarna, bermulut kecil dan ditempat sejuk.

Linimenta tidak dapat digunakan untuk kulit yang luka atau lecet. Cara pembuatan : a. Mencampurkan seperti pada pembuatan salep, contohnya Linimen Gondopuro FN b. Dikocok dengan ammonia di dalam botol.

Eucalypti 10 ml Ol. Arachidis ad ml Sifat — sifat linimentum yaitu sebagai berikut : 1. Dipakai pada kulit yang utuh tidak boleh adanya luka berakibat terjadinya iritasi dengan cara digosokkan pada permukaan kulit. Apabila pelarutnya minyak, iritasinya berkurang apabila dibandingkan dengan pelarut alkohol 3. Contoh : Linimentum salonpas untuk counteriritan Adapun keuntungan linimenta adalah : 1.

Zat yang ditambahkan padanya diabsorbsi lebih cepat. Mudah dicuci dan sangat baik untuk pemakaian pada kulit yang lembut. Penetrasi lebih baik dari sediaan salep.

Gel Jelly Gel merupakan semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik kecil atau molekul organik besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Jika massa gel terdiri dari jaringan partikel kecil terpisah, digolongkan sebagai sitem dua fase gel aluminium hidroksida. Upcoming SlideShare. Formulation of Emulsion.

Embed Size px. Start on. Show related SlideShares at end. WordPress Shortcode. Share Email. Top clipped slide. Download Now Download Download to read offline. Sediaan semi solid Download Now Download Download to read offline. Dokter Tekno Follow. Direktur at Nacita Komputer. Zoella Book Club. Improve Your Searching. Emulsion stability. Buku Saku Pasien.

Related Books Free with a 30 day trial from Scribd. Jen Gunter. Related Audiobooks Free with a 30 day trial from Scribd. Single On Purpose: Redefine Everything. Find Yourself First. John Kim.

Gundry, MD. Permission to Dream Chris Gardner. Rizky Amelia Putri. Ad Iar Pongsapan. Koko Radi. Siti Pertiwi. Aprilia Ifani. Jesika Anjane.

Dede Rohim. Umi Fathonah , Swasta di Rumah sakit bumi waras at Rumah sakit bumi waras. Show More. Views Total views. Actions Shares. No notes for slide. Sediaan semi solid 1. Assalamualikum Wr. R Eriyanti Julyana 3. Keuntungan dan kekurangan sediaan semi solid Bentuk sediaan semi solid memiliki konsistensi dan wujud antara solid dan liquid.

Massa gel dapat terdiri dari gumpalan partikel-partikel kecil dan bukan molekul-molekul besar seperti ditemukan pada gel aluminium hidroksida, magma bentonit dan magma magnesium.

Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Pasta umumnya dibuat dengan mencampurkan zat padat langsung ke dalam sistem yang dikentalkan dengan menggerus sebagai basis untuk membentuk massa seperti pasta.

Pasta sebagai sediaan memiliki perubahan bentuk plastis dengan suatu batas mengalir. Pasta mengandung lebih banyak bahan padat dan oleh karena itu lebih kental dan kurang meresap daripada salep. Pasta biasanya digunakan karena kerjanya yang melindungi dan kemampuannya menyerap kotoran serum dari luka-luka di kulit. Label: Farmasetika dasar.

Unknown 23 Februari Tambahkan komentar.



0コメント

  • 1000 / 1000